Diserang hacker Indonesia, Israel ancam lakukan balasan


Diserang hacker Indonesia, Israel ancam lakukan balasan

Sejak pekan lalu Israel menginvasi kawasan Jalur Gaza, Palestina, yang dikuasai Hamas. Perang di dunia nyata pun berlanjut ke dunia maya. Didorong sentimen solidaritas sebagai sesama negara muslim, beberapa hacker Indonesia langsung menyerang beberapa server dan situs milik Israel.

Akibatnya, kemarin otoritas keamanan Internet Indonesia (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/IDSIRTI) mengabarkan ada pemberitahuan dari otoritas Internet Israel, bahwa mereka bakal dilakukan serangan balasan terhadap DNS server Indonesia. Serangan ini rencananya menyasar domain-domain berakhiran .id.

Ketua Umum Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) Andy Budimansyah mengaku sudah mendengar informasi tersebut. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, belum ada serangan dilancarkan hacker Israel ke domain Indonesia.

"Sejauh ini belum ada serangan (ke domain-domain .id), tapi kemarin memang ada notifikasi dari First Org, itu lembaga semacam IDSIRTI-nya Israel," ujarnya saat dihubungimerdeka.commelalui telepon seluler, Kamis (23/11).

Dia menyebut hacker Indonesia sudah berhenti menyerang situs-situs Israel. Meski demikian, untuk berjaga-jaga Pandi langsung berkoordinasi dengan operator DNS untuk meningkatkan pengawasan dan mengawasi bila kemungkinan buruk terjadi.

"Kita monitor karena DNS kita tersebar di seluruh Indonesia dan di luar negeri, kita koordinasi dengan DNS yang dikelola Indosat, di GPN, di Australia, kita minta mereka membantu pemantauan, jika terjadi serangan kita usahakan ditutup (DNS server itu) sementara," paparnya.

Andy menegaskan langkah hati-hati harus dipersiapkan. Walau lokasi DNS sudah tersebar, jika hacker Israel benar-benar menyerang balik akibatnya tetap merugikan. Karena DNS-lah yang menghubungkan pengguna internet dengan domain .id. Jika server ini mati, tentu situs-situs dengan nama domain khas Indonesia itu tak bisa diakses.

"Kalau server banking atau website-website yang melayani masyarakat tiba-tiba tidak bisa diakses, kan kasihan," tuturnya.

DNS Server yang mengelola domain .id tersebar di pelbagai kota dan dikelola swasta. Namun titik lokasi terbanyak berada di Jakarta. Andy berharap serangan balasan itu nantinya sama sekali tidak terjadi.


sumber:Merdeka.com

Awal Konflik Palestina Dan Israel


Pada 1920, Ulama Utama Jerusalem Mohammad Amin al-Husayni (1897-1974) menjadi pemimpin gerakan Palestina Arab dan memainkan peranan penting dalam gerakan-gerakan awal menentang Deklarasi Balfour dan imigrasi masif Yahudi ke Palestina.
...

Namun, kerusuhan besar pertama di wilayah Mandat Palestina terjadi pada 1-7 Mei 1921 yang dikenal dengan Kerusuhan Jaffa. Awalnya kerusuhan ini adalah antar dua kelompok Yahudi yang kemudian melebar hingga melibatkan kelompok penduduk Arab.

Kerusuhan ini berawal saat Partai Komunis Yahudi pada 1 Mei 1921 mengajak bangsa Arab dan Yahudi untuk menggulingkan kekuasaan Inggris di Palestina dan mendirikan sebuah negara Palestina yang berafiliasi dengan Uni Soviet.

Partai menyampaikan niat ini dalam sebuah parade dari kota Jaffa ke Tel Aviv saat merayakan Hari Buruh Sedunia atau May Day. Parade ini melintasi sebuah perkampungan bernama Manshiyya yang berpenghuni campuran Arab dan Yahudi.

Ternyata ada parade May Day lain yang dilakukan kelompok pesaing dari Tel Aviv, Ahdut HaAvoda. Kelompok ini melakukan parade tanpa memberitahu polisi. Saat kedua kelompok bertemu, bentrokan tak terelakkan.

Polisi berusaha memisahkan sekitar 50 orang pengunjuk rasa komunis. Sementara warga Arab Kristen dan Islam ikut campur untuk membantu polisi melawan orang Yahudi. Insiden ini dengan cepat menyebar ke bagian selatan kota.